EKARISTI, SUMUR, DAN POHON KASIH

EKARISTI, SUMUR, DAN POHON KASIH

“Rahmat Ekaristi merupakan anugerah yang teramat mengagumkan. Tuhan tidak hanya memberikan kita buah kasih-Nya, melainkan pohon kasih itu sendiri yang berbuah limpah. Dia memberi kepada kita Diri-Nya, Hati-Nya, sumber segala belas kasih.”

(Couronnes d’Amour, buku III, hlm. 5)

 

Sakramen Ekaristi merupakan sumber karunia Ilahi. Itulah sebabnya, Ekaristi bagi kita merupakan saat memohon. Aneka intensi, harapan, dan permohonan dipersembahkan berlandaskan iman akan belas kasih Allah Yang Mahabaik.

Namun, Ekaristi bukan hanya sumur tempat kita menimba lalu kita mendapat seember air. Bukan pula layaknya pohon yang darinya kita memetik buah-buah menyegarkan.

Kebaikan Allah jauh melampaui apa yang dapat kita harapkan.

Di dalam Ekaristi, di setiap Ekaristi yang kita rayakan, Allah memberikan kepada kita mata air rahmat-Nya dan pohon kasih-Nya. Ia tidak hanya ingin agar kita menikmati sebagian dari kebaikan-Nya. Allah menghendaki supaya kita menikmati kelimpahan rahmat yang tak terbatas.

Allah juga menghendaki agar sumber air itu mengalir dari hati kita, melalui kehidupan kita. Ia menghendaki kita mengalirkan air kehidupan.

“Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup,” (Yoh 7:38).

Allah juga menghendaki supaya pohon kasih bertumbuh di hati kita. Ia menghendaki agar kita menghasilkan buah-buah yang menghidupkan, “kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri” (Gal 5:22-23).**

Romo Yudistira SCJ

 

LEAVE A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *