<\/p>\n
\n<\/em><\/h4>\n
Orang akan berkata bahwa tidak ada yang salah dengan kekayaan. Tentu saja! Namun, harus disadari bahwa kekayaan memiliki cara untuk membuat kita mencintainya sepenuh hati. Dan, di sanalah masalahnya dimulai.<\/em><\/h4>\n<\/blockquote>\n
Perumpamaan dalam warta Injil hari ini, Yesus memberikan gambaran tentang seorang petani yang sangat sukses. Dunia akan menilai dia sebagai orang yang sangat berhasil, tetapi yang menjadi persoalan adalah keberhasilan secara duniawi tidaklah sama dengan keberhasilan rohani. Lalu, apa arti sukses itu sesungguhnya?<\/p>\n
Bisnis pertanian, menurut orang Yahudi, dapat dikatakan sangat bergantung pada rahmat Allah. Jadi, bukankah di dalam penilaian kita orang ini sedang menerima berkat Allah berupa panen yang melimpah? Orang diberkati Allah. Dan mungkin ia sendiri akan berpikir seperti itu, ia mengira bahwa Allah berada di pihaknya. Segala sesuatunya berjalan dengan baik. Akhirnya ia mendapatkan sangat banyak hasil panen. Sedemikian banyaknya hasil panen yang ia dapatkan sehingga lumbungnya yang sekarang ini tidak dapat lagi menampung semua hasil panen itu. Sekarang, ia justru harus memecahkan masalah kelebihan hasil panen ini.<\/p>\n
Seperti apa yang kita dengar tadi ia berkata, \u201cApa yang harus kulakukan? Tidak ada cukup tempat untuk menampung hasil panenku? Baiklah, aku akan melakukan hal ini.\u201d\u00a0<\/em>Kita lihat, ia adalah orang yang cepat memikirkan jalan keluar. Ia cepat tanggap dan segera berkata, \u201cAku akan melakukan ini.\u201d\u00a0<\/em>Ia tahu apa yang harus diperbuat. Ia tidak sampai kehilangan akal. Ia bertanya dan ia sendiri yang segera memutuskan jawabannya, \u201cAku akan merombak lumbungku dan menggantikannya dengan yang besar untuk menyimpan semua hasil panen dan barang-barangku.\u201d<\/em><\/p>\n
Lalu mengapa Yesus menyebutnya bodoh? <\/strong>Apa masalahnya? Persoalan moral apa yang bisa kita amati dari sini?<\/p>\n
Kita tidak dapat menuduhnya sebagai cacat moral karena tidak disebutkan bahwa ia adalah orang yang berbuat dosa, ia tidak dikatakan sudah melakukan perbuatan jahat seperti perampokan atau pun penipuan. Ia adalah seorang pekerja keras, yang tidak suka cari masalah, yang punya banyak rencana, ide dan sangat berhasil. Lalu apa kesalahannya? Apa persoalannya? Keadaan orang ini tampaknya sangat ideal.<\/p>\n
Tetapi\u2026, sukses juga bisa menjadi kutuk bagi seseorang. Ada beberapa orang yang mendapatkan sukses yang sangat besar dan akibatnya mereka malah meninggalkan Allah. Dan memang sering orang yang memperoleh sukses besar justru menghadapi masalah rohani yang paling berat.<\/p>\n