Dia tidak menarik dengan paksaan, melainkan dengan suatu proses ajaran rohani yang efektif.<\/strong>\u00a0Allah tentu saja maha tahu. Allah tahu Adam akan jatuh… namun apakah Adam ditentukan untuk jatuh dalam dosa? Allah (Tuhan Yesus) tentu saja tahu Yudas akan jatuh…. namun apakah Yudas ditentukan binasa? Allah tidak menciptakan manusia yang khusus diciptakan untuk dihukum menjadi umat yang harus binasa termasuk Yudas Iskariot. \u00a0Allah tidak mengirim orang ke neraka, Dia mengizinkan manusia memilih nasib kekal mereka sendiri. Allah memungkinkan manusia bekata “tidak” atas kemauannya sendiri kepada undangan\/ “tarikan” yang menuju kepada keselamatan dari-Nya.<\/p>\n\u201cAku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.\u201d Percaya adalah syarat keselamatan. Apa maksudnya? Artinya walaupun Keselamatan itu memang sepenuhnya dari Allah dan memang ditawarkan kepada semua manusia di dunia, namun bagaimanapun memerlukan partisipasi dari pihak yang diberi anugerah, karena yang diberi anugerah itu bisa “mau menerima” atau “tidak mau menerima”. Sikap percaya ini harus dipertahankan terus-menerus dalam masa sekarang, maka sikap percaya harus dijaga, dipertahankan, dilakukan secara terus-menerus sampai masa sekarang, masa dimana manusia itu hidup. Apabila satu syarat ini berhasil dilakukan, keselamatan dan kehidupan yang kekal terjamin menjadi miliknya.<\/p>\n
\u201cInilah Roti yang turun dari sorga. Akulah Roti kehidupan<\/em>.<\/em>\u201d\u00a0<\/em>Di sini Kristus menunjukkan bahwa Ia adalahrotiyang benar. Perhatikanlah bahwa pernyataan ini diulangi-Nya berkali-kali (ayat 33, 35, 48-51), yang dilambangkan dan digambarkan sebagai\u00a0manna\u00a0<\/em>(ayat 58). Roti itu adalah roti yang sebenarnya (ayat 32). Seperti batu karang yang mengeluarkan air untuk diminum adalah Kristus, begitu jugalah\u00a0manna\u00a0<\/em>yang mereka makan adalah makanan rohani (1Kor 10:3-4).\u00a0Manna\u00a0<\/em>diberikan kepada orang Israel, begitulah Kristus diberikan kepada orang Israel \u2018rohani\u2019. Tersedia cukup manna<\/em>\u00a0bagi semua orang, begitu juga, di dalam Kristus melimpah anugerah bagi semua orang percaya. Bangsa Israel hidup dengan\u00a0manna\u00a0<\/em>sampai mereka masuk tanah Kanaan, sedangkan Kristus adalah kehidupan kita, mengantar kita kepada keselamatan kekal.<\/p>\nPersis seperti nenek moyang mereka yang banyak menggerutu, berdebat, dan tidak percaya dalam peristiwa manna\u00a0<\/em>demikian juga sikap orang-orang Yahudi ini terhadap Tuhan Yesus. Meski mereka ingin menjadikan-Nya raja dan mengakui Dia sebagai nabi, tetapi sikap dan cara mereka bertanya jauh berbeda dengan pengakuan tersebut. Masalah mereka adalah pernyataan Tuhan Yesus bahwa Ia adalah roti yang turun dari surga. Apalagi setelah Tuhan Yesus menyimpulkan ajaran-Nya dengan tantangan agar orang makan daging-Nya yang memberikan hidup.<\/p>\nSuatu saat dalam hidup ini, kita dapat merasa lelah-karena kesibukan rutin, permasalahan hidup atau karena kelemahan diri kita sendiri- yang mendorong kita menyerah. Namun Tuhan mengutus malaikat-Nya, yaitu Gereja, yang memberikan kita santapan rohani -yaitu Ekaristi- untuk membuat kita bertahan dan dapat melanjutkan perjalanan, sampai ke gunung Tuhan, yaitu Surga. Tak mengherankan, Gereja di abad-abad awal menyebut Ekaristi sebagai Viaticum<\/em>, artinya: bekal bagi perjalanan jauh. Namun demikian, istilah Viaticum\u00a0<\/em>kini lebih dihubungkan sebagai bekal terakhir bagi seseorang di saat ajal, yaitu ketika hendak beralih dari hidup di dunia ini ke kehidupan selanjutnya.<\/p>\nMaka wartahari ini juga mengingatkan kita pentingnya Ekaristi bagi kita, terutama di saat menjelang kematian. Saat itu kita sungguh membutuhkan kekuatan dari Tuhan sendiri, agar kita dapat mengalahkan godaan untuk menyerah dalam keadaan keputusasaan, seperti yang dialami oleh Nabi Elia. Di saat ajal itulah, kita akan menghadapi godaan terbesar, akankah kita tetap percaya kepada Kristus Juruselamat kita, sementara kita \u00a0mengalami puncak penderitaan ataupun rasa kesendirian yang tak terungkapkan. \u201cSesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal\u2026. Akulah roti yang turun dari surga. Jikalau seorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya\u2026,\u201d (Yoh 6:47:51).<\/p>\n
Betapa ini adalah janji Tuhan yang layak kita pegang teguh sampai akhir! Jika kita percaya akan sabda Yesus ini, layaklah kita berusaha sedapat mungkin untuk mengusahakan penerimaan sakramen Ekaristi bagi mereka yang sedang dalam sakrat maut. Betapa luhurnya pengabdian seorang imam yang mau berkorban melakukan apa saja, untuk memberikan Komuni Viaticum\u00a0<\/em>ini kepada umat yang membutuhkannya! Betapa sepantasnya kita bersyukur kepada Tuhan Yesus atas pemberian diri-Nya melalui Gereja-Nya, para imam-Nya, dan sakramen Ekaristi!<\/p>\nNamun Ekaristi bukan hanya Roti hidup yang layak diterima saat menjelang ajal. Tuhan Yesus menghendaki kita\u00a0menyambut Dia secara teratur dalam kehidupan kita: setiap Minggu, atau jika memungkinkan, setiap hari. Dengan demikian, kita dapat mengambil bagian di dalam hidup-Nya sendiri, agar kita dapat mengalahkan godaan dan dapat senantiasa hidup dalam rahmat Allah, seturut panggilan kita sebagai anak-anak-Nya. \u00a0\u201cMelalui penerimaan Komuni setiap hari, kehidupan rohani menjadi lebih penuh dan jiwa diperkaya dengan kebajikan-kebajikan. Orang yang menerima Komuni menerima tanda yang pasti akan kehidupan kekal,\u201d (Paus Paulus VI, Eucharisticum Mysterium<\/em>, 37).<\/p>\nTentu perkataan ini didasari oleh janji Kristus sendiri, \u201cBarangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal\u2026, [ia] akan hidup oleh Aku\u2026, ia akan hidup selama-lamanya,\u201d (Yoh 6:54,56,58). Sebab dengan mengambil bagian dalam Tubuh dan Darah Kristus, kita diubah oleh-Nya menjadi semakin menyerupai Dia yang kita sambut itu. Hal ini jelas kita lihat dalam kehidupan para orang kudus-yaitu para Santo-Santa- namun juga dalam kehidupan kita di masa ini, asalkan kita mau menyambut Kristus dengan sikap batin yang baik, sebagaimana yang dilakukan oleh para orang kudus itu.<\/p>\n
Ketika Hosti diangkat oleh tangan imam, dan yang melalui perkataan Sabda Tuhan, telah diubah menjadi Tubuh Kristus Sang Roti hidup, mari kita memandang-Nya, sambil berkata, \u201cTuhan, aku mau menerima Engkau, sebagai Roti hidup yang turun dari surga\u2026 Biarlah ini menjadi santapan dan bekal bagiku untuk sampai kepada hidup yang kekal dalam kebahagiaan abadi bersama-Mu\u2026\u201d Mari kita menyambut-Nya, supaya kita benar-benar menerima pengudusan-Nya, dan marilah kita sungguh percaya kepada Gereja yang mengajarkan kebenaran iman akan Ekaristi Kudus.<\/p>\n
<\/p>\n
DOA:<\/strong><\/p>\nYa Tuhan Yesus, sungguh mulia Engkau, karena Engkau selalu hadir dan memberikan diri-Mu demi kekudusan dan keselamatan kami. Semoga semakin banyak orang yang percaya pada-Mu sehingga semakin banyak orang yang Kauselamatkan dari <\/em>antara kami yang masih hidup di dunia ini. Amin. <\/em><\/p><\/blockquote>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"Roti Hidup Minggu, 8 Agustus\u00a0 2021 Injil: Yoh 6: 41-51 Oleh Romo Thomas Suratno SCJ Tuhan, aku mau menerima Engkau sebagai Roti hidup yang turun dari surga.\u00a0Biarlah ini menjadi santapan dan bekal bagiku untuk sampai kepada hidup yang kekal dalam kebahagiaan abadi bersama-Mu. DALAM warta Injil minggu lalu, Yoh 6:24-35, Tuhan Yesus telah mengingatkan […]<\/p>\n","protected":false},"author":2,"featured_media":4815,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[27],"tags":[],"featured_image_src":{"landsacpe":["https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-content\/uploads\/2021\/08\/nn-1140x445.png",1140,445,true],"list":["https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-content\/uploads\/2021\/08\/nn-463x348.png",463,348,true],"medium":["https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-content\/uploads\/2021\/08\/nn-300x129.png",300,129,true],"full":["https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-content\/uploads\/2021\/08\/nn.png",1786,767,false]},"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4813"}],"collection":[{"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/users\/2"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=4813"}],"version-history":[{"count":3,"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4813\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":4817,"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/4813\/revisions\/4817"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/media\/4815"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=4813"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=4813"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/rumahdehonian.com\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=4813"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}