TEOLOGI KONTEKSTUAL MODERN
Rp95.000,00
Penerbit: Obor Penulis: Adrianus Sunarko OFM
ISBN: 978-979-565-926-6
Dimensi ukuran: 14×21 cm,
306 hlm
Notice: Fungsi product_type ditulis secara tidak benar. Properti produk tidak boleh diakses secara langsung. Backtrace: require('wp-blog-header.php'), require_once('wp-includes/template-loader.php'), include('/plugins/woocommerce/templates/single-product.php'), wc_get_template_part, load_template, require('/themes/porto/porto/woocommerce/content-single-product.php'), do_action('woocommerce_single_product_summary'), WP_Hook->do_action, WP_Hook->apply_filters, porto_woocommerce_template_single_add_to_cart, WC_Abstract_Legacy_Product->__get, wc_doing_it_wrong Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 3.0.) in /home/scjori3/public_html/wp-includes/functions.php on line 6031
- Deskripsi
- Layanan Cepat!
Deskripsi
TEOLOGI KONTEKSTUAL MODERN
Dalam buku “Teologi Kontekstual Modern” ini, konsekuensi epistemologis dari pilihan beriman (Kristiani) dielaborasi dalam dua spektrum besar. Spektrum pertama memuat enam tulisan yang lebih bersifat metodologis tentang teologi itu, antara lain: Peristiwa Wahyu dan Cara Berpikir Kita; Dialog antara Teologi dan Filsafat: Perspektif Teologi Sistematik; Manusia dalam Sejarah: Jalan menuju Allah; Akal Budi dan Agama pada Zaman Postmetafisik: Diskusi para Teolog dengan Jürgen Habermas; dan Bebaskah Kita di Hadapan Allah? Upaya para Teolog untuk Meresepsi Pemikiran Modern tentang Kebebasan.
Spektrum kedua berkaitan dengan dialog antara agama dengan kehidupan masyarakat modern yang plural, modern, (post)-sekular, demokratis. Dalam masyarakat seperti itu, agama ditantang untuk menentukan sikap secara tepat. Tema aktual ini didiskusikan dalam tulisan-tulisan berikut: Teologi Kontekstual di Tengah Maraknya Hidup Beragama; Sosok Agama Modern menurut Franz Magnis-Suseno; Religion in a Democratic and Pluralistic Society (The Experience of Indonesia); Interfaith Dialogue and Cooperation across Faiths (The Experience of Indonesia); Bela Rasa dan Harapan akan Perdamaian (Refleksi Teologis).
