Deskripsi

Narasi iman dalam karya Cees Van Paasen SCJ ini mengisahkan benih iman akan Yesus Kristus yang tumbuh di Sumatera bagian selatan. Pertumbuhan iman tersebut adalah karya Roh Kudus yang perlahan namun pasti dan melibatkan banyak umat Allah untuk berkolaborasi. Roh Kudus hadir dengan daya kekuatan-Nya di tengah kerapuhan manusiawi, baik para misionaris maupun yang lainnya. Benih iman tersebut tumbuh dalam keterlibatan Gereja khususnya para awam, suster, dan bruder dan para Imam SCJ menanggapi persoalan-persoalan hidup sehari-hari masyarakat. Keterlibatan Gereja itu tidak hanya menyentuh orang-orang Katolik tetapi menyentuh upaya-upaya pemberdayaan melalui bidang pendidikan, kesehatan, dan usaha-usaha peningkatan kesejahteraan.

Karya tersebut mengalami krisis besar selama masa-masa gelap ketika para misionaris ditangkap dan dipenjarakan oleh tentara Jepang karena mereka adalah warga negara Belanda. Namun, Roh Kudus membimbing dan meneguhkan banyak awam dari segala suku untuk terus mewartakan Kristus dalam masa-masa sulit. Mereka tetap bersatu dan saling mendukung dan bertekun dalam ajaran Rasuli.

Meskipun karya misi hampir disapu rata oleh perang dan kekerasan, namun Roh Allah dengan daya Ilahinya tetap menjalankan kisahnya bersama umat Allah. Dalam semangat kolaborasi antara berbagai Kongregasi (SCJ, FCh, FSGM, HK, BHK) semangat rendah hati, kerja keras, dan ketekunan untuk mewartakan injil.

Perkembangan benih iman ini juga dikuatkan oleh solidaritas yang amat kuat dari saudara-saudari Katolik yang berada di Belanda, Luxembourg, Jerman, Polandia, Amerika, dan daerah lainnya. Solidaritas tersebut dinyatakan dalam bentuk doa dan juga bantuan nyata dalam bentuk proyek-proyek pemberdayaan masyarakat demi terciptanya masyarakat adil dan makmur sejahtera. Para misionaris telah melahirkan juga para penerus misi yang handal baik awam, para imam deosesan, para suster dan bruder serta para dehonian untuk menjadi misionaris yang penuh sukacita mewartakan Injil bagi semua orang.