KISAH SANG PEMENANG
Rp70.000,00
Penulis: Agustinus Guntoro SCJ
Penerbit: Rumah Dehonian
Cetakan 1: September 2018
Dimensi: 14 x 21 cm, 204 hlm
ISB : 978-602-51913-3-6
Harga: Rp 70.000
RDBK0028
Notice: Fungsi product_type ditulis secara tidak benar. Properti produk tidak boleh diakses secara langsung. Backtrace: require('wp-blog-header.php'), require_once('wp-includes/template-loader.php'), include('/plugins/woocommerce/templates/single-product.php'), wc_get_template_part, load_template, require('/themes/porto/porto/woocommerce/content-single-product.php'), do_action('woocommerce_single_product_summary'), WP_Hook->do_action, WP_Hook->apply_filters, porto_woocommerce_template_single_add_to_cart, WC_Abstract_Legacy_Product->__get, wc_doing_it_wrong Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 3.0.) in /home/scjori3/public_html/wp-includes/functions.php on line 6031
- Deskripsi
- Layanan Cepat!
Deskripsi
Tom Fix mengulang-ulang kata-kata itu, dua hari menjelang detik-detik ia berpulang ke Rumah Bapa. Penderitaan akibat kanker ganas yang bercokol di tubuhnya sirna sudah. Di kemenangan itu, seakan ia merangkum imannya bersama Pemazmur, “Tuhan itu Gembalaku yang baik. Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku. Gada-Mu dan tongkat-Mu, itulah yang menghibur aku.”
Di sepanjang jalan hidupnya yang utuh, Tom Fix memang tipe pemenang. Meskipun diakui bahwa jalan itu tak lepas dari pengalaman gelap, gelisah, gagal, dan kecewa. Namun, justru di kancah hidup itulah, dalam cara-cara manusiawi sehari-hari, ia selalu berjuang untuk memenangkan hati Allah. Si biarawan, imam, dan misionaris yang murah senyum ini ingin agar kerinduannya untuk mencintai Tuhan dalam segala menjadi nyata dalam setiap perjumpaan dengan sesamanya.
Membaca kisah perjuangan Tom Fix yang selalu ingin memenangkan hati Allah, kita akan menemukan peneguhan iman: Jangan lekas menyerah! Teruskan, percaya saja, jalanmu akan baik-baik saja dalam-Nya! Seperti yang Tom Fix serukan saat menyentuh garis finis pertandingan itu, “Ke dalam tangan-Mu, oh Tuhan, kuserahkan hidupku.”