FILOSOFI AIR: Jejak Memaknai Hidup
Rp30.000,00
Penulis: Ign. Elis Handoko SCJ
Penerbit: Cahaya Pineleng
Cetakan 1: Juli 2008
Dimensi: 12 x 18 cm, 27+140 hlm
ISBN : 978 602 8037 09 9
Harga : Rp 30.000
PNBK0003
Notice: Fungsi product_type ditulis secara tidak benar. Properti produk tidak boleh diakses secara langsung. Backtrace: require('wp-blog-header.php'), require_once('wp-includes/template-loader.php'), include('/plugins/woocommerce/templates/single-product.php'), wc_get_template_part, load_template, require('/themes/porto/porto/woocommerce/content-single-product.php'), do_action('woocommerce_single_product_summary'), WP_Hook->do_action, WP_Hook->apply_filters, porto_woocommerce_template_single_add_to_cart, WC_Abstract_Legacy_Product->__get, wc_doing_it_wrong Silakan lihat Debugging di WordPress untuk informasi lebih lanjut. (Pesan ini ditambahkan pada versi 3.0.) in /home/scjori3/public_html/wp-includes/functions.php on line 6031
- Deskripsi
- Layanan Cepat!
Deskripsi
“Imam yang mempunyai kemampuan menulis, juga sempat berkarya di Paroki pedalaman, sebenarnya bisa menjadi mata air bagi umat Katholik pada umumnya. Dia bisa diibaratkan sebagai kamera yang dipasang dilokasi yang sulit sehingga bisa membantu mereka yang tinggal di perkotaan… Sebagai “Kamera” Pastor Elis termasuk generasi yang lebih bisa berkomunikasi dengan para ABG saat ini….”~F. Rahardi, Penyair, Jakarta.
“Romo Elis sanggup memaparkan refleksi-refleksi filosofis melalui pengalaman-pengalaman sederhana yang membumi. Dengan rangkaian bahasa yang indah dan puitis, ia bisa menjabarkan hal-hal yang tentang jauh dari bentangan alam pikir manusia kebanyakan, menyatu dalam realita keseharian.” ~Maria Etty, Wartawati, Jakarta.
“Filosofi Air… hidup memang sarat dengan teriak-teriak. Akan tetapi. agar seperti laut atau sungai dengan kedalamannya, hidup harus mengalir berdasarkan kekuatan arus paling dasar yang tegas, deras dan tak terbelokkan. Kalau tidak demikian, hidup akan menjadi dangkal, hanya pada permukaan. periferi, dan hanya menjadi riak-riak yang bisa naik turun tak menentu.”~Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Agung Palembang.