RENUNGAN MINGGU PASKAH VI

RENUNGAN MINGGU PASKAH VI

MENANTI PENOLONG DI TENGAH KITA

 

  • Minggu, 22 Mei 2022
  • Injil Yoh 14:23-29
  • Oleh Romo Thomas Suratno SCJ

Penolong hadir di tengah-tengah umat, ada bersama. Roh itu menghidupkan sekelompok orang. Dengan menekankan segi ini, berarti bahwa Roh tidaklah dapat disetir oleh ambisi-ambisi perorangan atau dibangga-banggakan sebagai bahan kesaksian sekalipun.

 

Setelah Perjamuan Paskah, Yesus mengajarkan kepada para Rasul-Nya cara kembali kepada Bapa Surgawi dan cara memperlihatkan kasih mereka bagi Juruselamat. Yesus kemudian menjanjikan para Rasul-Nya bahwa Dia akan mengutus kepada mereka Penghibur yang lain, Roh Kudus.

Di sini, Kristus akan mengirimkan Roh-Nya untuk menghibur para murid yang ditinggalkan. Kemudian Rohlah yang akan melanjutkan pekerjaan Kristus dalam kelompok murid-murid-Nya. Kepergian-Nya kepada Bapa berarti bahwa Dia tidak hadir di tengah-tengah mereka lagi secara fisik, melainkan Dia akan hadir dalam Roh-Nya, yang melanjutkan karya-Nya, yang memberikan semangat dan kehidupan baru serta penghiburan dalam iman para murid-Nya.

Warta Injil hari ini dimulai dengan pernyataan Yesus. “Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku dan Bapa-Ku akan mengasihi dia dan Kami akan datang kepadanya dan diam bersama-sama dengan dia,” (Yoh 14:23). Pernyataan ini sangat jelas dan tegas, pertanyaannya adalah apakah Anda dan saya benar-benar mencintai Yesus?

 

Kemuridan Yesus tidak ditunjukkan dalam label dan nama, baptisan atau berbagai pemberian yang diterima seseorang, terutama dengan membawa bendera tinggi-tinggi untuk dipamerkan sebagai murid Kristus, tetapi dalam sikap dan tindakan kasih terhadap sesama. Kasih adalah karakter setiap orang yang percaya kepada Kristus Pemilik kehidupan (1Kor 13:1-13).

Cinta kasih adalah perintah Tuhan, maka Yesus menyatakan bahwa seseorang yang mengasihi Aku, akan menuruti segala perintah-Ku, dan sebaliknya barangsiapa tidak mengasihi Aku, ia tidak menuruti firman-Ku. Cinta kasih adalah kehendak Tuhan Allah sendiri, sang Empunya kehidupan.

Perintah ini akan selalu diingatkan dan diajarkan oleh Roh-Nya yang satu dan sama. Orang yang benar-benar menyadari peran Roh Kudus dalam dirinya adalah mereka yang menjalankan perintah kasih, dan sebaliknya yang menjalankan hukum cinta adalah orang yang benar-benar menyadari gerakan Roh Kudus dalam dirinya.

Nah, selain itu, awal dari warta Injil hari ini, disamping penegasan juga merupakan pemberitahuan bahwa Yesus dan Bapanya akan tinggal bersama dengan orang yang menuruti firman Yesus dan mendapat perkenan Yang Mahakuasa sendiri. Kemudian ditegaskan bahwa firman datang dari Bapa-Nya, yakni Yang Mahakuasa yang mengutus Yesus. Yang dimaksud dengan “firman” itu tak lain adalah perintah baru untuk saling mengasihi.

Dikatakan bahwa Firman itu berasal dari Bapa sendiri, hal ini menegaskan bahwa asalnya dari atas sana. Dan kemudian diwariskan untuk menghadirkan Yang Mahakuasa sendiri di tengah para murid. Inilah arti penegasan bahwa Yesus dan Bapanya akan tinggal bersama mereka yang menghidupi ajaran kasih itu. Kita mungkin saja sulit memahami apa yang diwartakan Injil kali ini, namun dijelaskan bahwa Sang Penolong akan diutus dan kehadirannya akan membuat kata-kata Yesus tadi menjadi hidup dan dirasakan.

Dalam bahasa Yunaninya, yang disebut Penolong itu ialah Parakleetos, arti harfiahnya ialah dia yang dipanggil untuk mendampingi, untuk menolong, untuk menjadi pembela di hadapan dunia. Penolong ini kekuatan yang makin hadir di tengah-tengah kelompok orang yang percaya kepada kabar baik Yesus.

Penginjil Yohanes mengimbau orang-orang agar menyadari kehadiran ilahi yang membuat manusia dapat berjalan terus di dunia yang sarat kekuatan-kekuatan gelap. Dalam arti itulah Injil Yohanes sebetulnya berbicara mengenai kehidupan sehari-hari. Kehadiran Penolong ada dalam perjalanan kehidupan. Seperti halnya para murid dulu mulai menemukan jalan-jalan baru dalam masyarakat dan hidup mereka, begitu juga kini kita boleh merasa dan percaya disertai Roh Tuhan yang menolong kita, yang selalu bisa dimintai tolong dalam keadaan kepepet.

Itulah arti Parakleetos“para”, artinya dekat, “kleetos”yang dimintai bantuan dalam keadaan mendesak. Perlu ditambahkan, bahwa yang memanggil, yang “berseru” ialah Yesus, bukan para murid, bukan kita, walau yang dibela ialah para murid. Dan dalam arti ini jelas pula bahwa Penolong itu memperhatikan gerak-gerik kita tanpa selalu kita sadari. Dan bila mendapati kita sedang butuh bantuan, ia akan datang sebelum kita sempat memanggilnya.

Ada satu hal lagi yang penting. Kehadiran Penolong itu ada bersama dengan murid-murid, di tengah-tengah kita. Tidak dikatakan di dalam diri masing-masing mereka meskipun tentunya akibatnya akan demikian. Kehadirannya bukan “monopoli” orang yang lebih murah hati, yang lebih mampu berbuat baik, yang lebih spiritual dari yang lain. Bukan inilah yang hendak dikatakan.

Penolong hadir di tengah-tengah umat, ada bersama. Roh itu menghidupkan sekelompok orang. Nah, dengan menekankan segi ini, Penginjil Yohanes menunjukkan bahwa Roh itu tidaklah dapat disetir oleh ambisi-ambisi perorangan atau dibangga-banggakan sebagai bahan kesaksian sekalipun. Malah bisa dikatakan bila unsur ini tampil, orang boleh mempertanyakan apa di situ betul hadir Penolong yang dijanjikan Yesus tadi, atau roh-roh yang lain.

Dari semua yang telah dikatakan tadi, marilah kita bertanya diri: sudahkah kita menaati perintah Tuhan? Dan mari kita temukan pengalaman-pengalaman di mana kita merasa dibimbing oleh Roh Kudus! Lalu, tindakan Kasih apa yang pernah kita lakukan?

Mari, di dalam Yesus kita memohon pencurahan Roh Kudus selalu, supaya kita dapat melakukan perintah Tuhan untuk saling mengasihi dalam hidup kita sehari-hari. Karena kita percaya bahwa Tuhan Yesus tidak meninggalkan kita sebagai yatim piatu melainkan akan menyertai sampai akhir zaman. ***

 

DOA:

Ya Tuhan Yesus, sungguh indah perintah untuk saling mengasihi yang Kauajarkan kepada kami. Namun, kami sadar bahwa perintah ini tidak mudah kami realisasikan. Maka utuslah Roh Kudus-Mu senantiasa sebagai wujud bahwa Engkau tidak meninggalkan kami melainkan selalu menyertai perjalanan hidup kami. Amin.

Semoga Allah Yang Mahakuasa memberkati saudara sekalian (+) Bapa dan Putra dan Roh Kudus. Amin.

LEAVE A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *