RENUNGAN MINGGU BIASA XXX

RENUNGAN MINGGU BIASA XXX

Memilih Ikut Yesus

  • Minggu, 24 Oktober 2021
  • Injil Mrk 10:46-52
  • Oleh Romo Thomas Suratno SCJ

 

Rupanya perjumpaan dengan Yesus mengubah fokus pikiran si pengemis Bartimeus. Dari yang semula hanya tahu mengumpulkan sedekah, ia kini menyadari bahwa Pribadi yang memanggilnya adalah harta sesungguhnya!

 

Warta Injil hari Minggu ini mengisahkan, Bartimeus, seorang pengemis buta, ikut berdesak-desakan mengerumuni Yesus yang sedang berjalan lewat Yerikho. Ia berseru minta dikasihani oleh Yesus yang dipanggilnya sebagai “anak Daud”, gelar Mesias yang dinanti-nantikan banyak orang itu.

Kendati orang banyak menyuruhnya diam, ia terus berteriak dan makin keras. Mendengar itu, Yesus menyuruh membawa Bartimeus mendekat untuk ditanyai ingin apa darinya. Ketika ia minta agar bisa melihat kembali, Yesus mengatakan bahwa imannya telah menyelamatkannya. Saat itu juga Bartimeus dapat melihat kembali dan mulai mengikuti Yesus dalam perjalanannya.

Dalam kisah ini, ada sesuatu yang berbeda atau yang sesuatu baru, yakni di mana Yesus pertama kali tidak melarang orang mengakui-Nya sebagai Mesias, ‘Anak Daud” di depan umum. Namun, bukan seolah bertindak sebagai Raja Mesias melainkan sebagai Mesias yang menyembuhkan dan menyelamatkan orang buta yang percaya.

https://www.youtube.com/watch?v=paaRv7MiaTw

Dengan menyebut Yesus Anak Daud berarti pengemis buta itu mengenali Yesus sebagai Mesias. Kepercayaan bahwa Mesias merupakan keturunan Daud sudah umum di kalangan orang Yahudi pada waktu itu. Bartimeus, si pengemis buta tidak henti-hentinya berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (lih Mrk.10: 47-48). Mengenai peristiwa di Yerikho ini, terhadap Bartimeus, Yesus langsung berbuat sesuatu.

Tak perlu heran, memang menurut adat dan hukum, orang buta wajib ditolong apalagi kalau yang bersangkutan mengimbau kewajiban keharusan Mesias untuk menunjukkan belas kasihan ilahi. Menariknya, sewaktu Yesus memanggilnya, Bartimeus menanggalkan jubahnya, segera berdiri, dan pergi mendapatkan Yesus (lih Mrk.10: 50).

Menanggalkan jubah berarti melepas dan meninggalkannya. Karena Bartimeus pengemis, bisa jadi jubah itu satu-satunya harta berharganya. Rupanya perjumpaan dengan Yesus mengubah fokus pikirannya. Dari yang semula hanya tahu mengumpulkan sedekah, ia kini menyadari bahwa Pribadi yang memanggilnya adalah harta sesungguhnya!

Ketika Bartimeus sudah disembuhkan, tidak dikatakan atau tidak tercatat ia mengambil kembali jubahnya. Sebaliknya, ia lalu mengikuti Yesus dalam perjalanannya (lih Mrk.10:52). Jubah yang tertinggal tersebut menjadi saksi bisu bahwa di sanalah ia bertemu Pribadi yang mengubah hidup dan masa depannya.

Bartimeus adalah seorang pengemis yang buta penglihatan pada zaman Tuhan Yesus Kristus. Pekerjaannya adalah hanya sebagai pengemis memohon simpati orang sekeliling untuk mendapatkan makanan. Meskipun Bartimeus cuma seorang pengemis buta tetapi Tuhan Yesus Kristus memuji iman Bartimeus, iman yang mendatangkan mukjizat dan menyelamatkannya. Bartimeus buta secara jasmani, tetapi mata rohaninya bisa melihat. Ia dapat melihat Yesus sebagai Mesias yang berkuasa. Hal ini tentunya memalukan bagi orang-orang yang melihat secara jasmani, namun tidak pernah mempercayai Yesus dan kuasa-Nya.

Informasi dari Alkitab, ada orang buta sejak lahir (Yoh 9:1), atau berkurang penglihatannya karena usia lanjut (Ishak dalam Kej 27:1; Eli dalam 1Sam 3:2; Ahia dalam 1Raj 14:4). Di luar itu, kebutaan umumnya akibat penyakit mata yang ‘kasep’ (terlalu lama). Sedangkan kebutaan Saulus (Kis 9) mempunyai makna spiritualnya, yakni dipakai untuk menyadarkannya bahwa hingga saat itu ia “buta” akan kehadiran Yesus.

Selain itu, kebutaan fisik membuatnya kini makin menghargai kebesaran Allah yang mengasihani orang buta seperti dia lewat orang yang mengantarkannya mencari kesembuhan di Damsyik – di sana ia juga menerima baptisan, yang dimengerti secara teologis olehnya nanti dalam Rm 6:5 sebagai ikut mati, dikubur, dan dibangkitkan kembali bersama dengan Kristus.

Nah, dalam peristiwa di mana sesudah Yesus menyembuhkan Bartimeus yang buta, Bartimeus kemudian memilih untuk ‘mengikuti’ Yesus, ada yang mengatakan bahwa Bartimeus ini mengikuti Yesus “dalam perjalanan” menandakan bahwa ia bersedia menjadi murid ketika matanya terbuka. Pendapat lain mengatakan bahwa Bartimeus memilih mengikuti Yesus karena dia tahu bahwa Yesus labih daripada pembuat mukjizat atau pemberi kesembuhan.

Menarik untuk diperhatikan bahwa dalam warta Injil tadi fokus bukan pertama-tama kepada Sang Penyelamat, tetapi lebih banyak menyoroti manusia yang menyambut Mesias Penyelamat dengan penuh kepercayaan. Kisah penyembuhan ini sesungguhnya lebih merupakan kisah iman.

Dari awal, kepercayaan itu tampak dalam seruan yang mengharapkan belas kasih dari Yesus Kristus, Sang Mesias. Di tengah halangan dari orang sekitarnya, kepercayaan itu diuji dan bertambah kuat. Mantapnya kepercayaan itu tampak dalam keberanian untuk melepaskan sesuatu yang sangat berharga guna menjawab panggilan dan mendapatkan keselamatan dari Yesus.

Iman yang sedemikian kuat membuahkan keselamatan yang melampaui kesembuhan fisik. Penglihatan yang diperoleh dalam iman ini adalah hal melihat siapakah Yesus sesungguhnya. Keselamatan yang diperoleh terwujud dalam tindakan nyata menjadi pengikut Yesus Yesus sebagai tempat penderitaan, kematian, dan kebangkitan.

Maka, marilah kita semua sebagai orang beriman sungguh-sungguh mewujudkan iman kita secara teguh dan berani mengatasi godaan atau rintangan yang selalu ada di sekitar hidup kita demi mengikuti jalan hidup sebagai umat kristiani yang dipimpin oleh Yesus Kristus, Tuhan dan juruselamat kita. ***

 

DOA:

Ya Allah Bapa di surga, kami menyadari bahwa iman kami akan Yesus belumlah seperti yang diharapkan, teguh dan tak tergoyahkan, melainkan masih rapuh dan mudah tergoda akan hal-hal yang bersifat duniawi. Maka curahkanlah Roh Kuat Kuasa-Mu ke dalam diri kami, sehingga akhirnya kami mampu untuk tetap dengan kokoh mengimani Yesus, Tuhan dan Juruselamat kami dalam situasi dan kondisi apa pun. Amin.

LEAVE A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *