RENUNGAN MINGGU PASKAH VII

RENUNGAN MINGGU PASKAH VII

Yesus Mendoakan Kita

 

  • Minggu 16 Mei 2021
  • Injil: Yoh 17: 11b-19
  • Oleh Romo Thomas Suratno SCJ

Yesus mendoakan kita, murid-murid-Nya, supaya kita tetap teguh beriman, bersatu dalam kasih Tuhan, dan menjadi kudus oleh karena rahmat-Nya.

 

Saudara-saudari yang terkasih, ulasan yang disarikan dari The Navarre Bible mengenai warta Injil hari minggu ini adalah sbb.: Setelah berdoa bagi Diri-Nya, Yesus melanjutkan dengan berdoa bagi para murid-Nya dalam persekutuan para rasul, yang akan melanjutkan karya penebusan-Nya di dunia, dan kepada semua orang yang percaya kepada-Nya.

Mereka yang percaya mengetahui bahwa Kristus datang dari Allah Bapa. Dan iman sedemikian menjadikan orang-orang yang percaya sebagai milik Allah Bapa dan milik Kristus.

Dalam doa-Nya, Yesus meminta kepada Allah Bapa untuk memberikan kepada para murid-Nya keempat hal ini, yakni: kesatuan, ketekunan, suka cita,dan kekudusan.

Pertamadengan berdoa agar Bapa menjaga mereka dalam nama-Nya (ay.11) agar mereka tetap bersatu. “Supaya mereka menjadi satu seperti Kita”, kesatuan yang dimohonkan oleh Yesus ini adalah cerminan dari dari kesatuan antara ketiga Pribadi dalam Trinitas.

Kedua, Yesus juga berdoa agar jangan sampai ada di antara mereka yang binasa, agar Allah Bapa menjaga mereka sama seperti ketika Bapa melindungi mereka saat Yesus masih hidup di tengah-tengah mereka.

Ketiga, sebagai hasil dari persatuan dengan Tuhan dan dari ketekunan, mereka akan mengambil bagian dalam suka cita Kristus (ay.13). Dalam kehidupan ini semakin kita mengenal Allah dan semakin kita dekat dengan-Nya, semakin bersukacitalah kita. Dalam kehidupan kekal, suka cita ini akan menjadi penuh, sebab pengenalan kita akan Tuhan dan kasih kita kepada-Nya akan mencapai puncaknya.

Akhirnya, Yesus berdoa untuk mereka yang, meskipun hidup di dunia tidak menjadi bagian dari dunia, agar mereka menjadi sungguh kudus dan melaksanakan misi yang dipercayakan kepada mereka, seperti Ia melaksanakan tugas yang dipercayakan Bapa kepada-Nya.

“Dikuduskan dalam kebenaran” maksudnya adalah dikuduskan dalam Kristus yang adalah Sang Kebenaran yang telah mengorbankan Diri-Nya di kayu salib. “Itu jugalah sebabnya Yesus telah menderita di luar pintu gerbang untuk menguduskan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri,” (Ibr 13:12). Oleh karena itu, setelah kematian Kristus, umat manusia dapat diangkat menjadi anak- anak Allah dan mengambil bagian dalam kehidupan Allah sendiri melalui Baptisan yang memampukan mereka untuk mencapai kekudusan yang kepadanya mereka dipanggil (lih. Lumen Gentium 40).

Saudara-saudari yang terkasih, ketahulilah bahwa doa yang dipanjatkan Yesus dalam warta Minggu ini sebenarnya berkaitan langsung  dengan keadaan umat yang disapa oleh penginjil Yohanes. Tentu Yesus sudah tidak ada lagi di dunia waktu itu, Dia sudah pergi kepada Bapa, sedangkan mereka, umat yang percaya kepada Yesus masih tinggal di dunia ini, bahkan mereka diutus kepada dunia, dan kenyataannya mereka mengalami bujukan maupun permusuhan dari pihak dunia.

Lalu bagaimana?

Yang jelas tetap ada pada mereka,yakni firman yang diwariskan Yesus kepada mereka. Dan ternyata, melalui Injil firman tetap berbicara kepada mereka, dan menyatakan kepada mereka bahwa Bapa yang mengutus Yesus.

Berkat firman itu juga, mereka dapat mengenal, mengakui, dan percaya kepada Bapa dan hidup di hadapan-Nya. Justru keyakinan hubungan dengan Allah Bapa inilah yang menyebabkan mereka tidak disukai oleh masyarakat di sekelilingnya yang tidak mau tahu akan Allah yang diwahyukan oleh Yesus. Sama seperti Yesus, mereka mengalami permusuhan dari orang-orang yang tidak percaya dan yang sekaligus menjadi medan misi mereka.

Saudara-saudari yang terkasih, pengalaman pahit itu menggoda umat untuk melepaskan hubungan mereka dengan Yesus serta Bapa, dan menggiring mereka untuk menyesuaikan diri dengan dunia sekitarnya.

Maka dari itu, godaan itu membuat doa Yesus ini sangat aktual dan relevan bagi umat. Di tengah permusuhan dan bahaya kemurtadan itu mereka diingatkan bahwa Yesus sendiri telah melihat kesukaran mereka itu dan mendoakannya.

Dalam doa-Nya, tampaklah bahwa Yesus mendesak Bapa untuk memperhatikan orang-orang-Nya, milik-Nya sendiri; untuk memelihara mereka dalam nama-Nya dengan terus menerus memberi mereka pengalaman akan kehadiran-Nya; untuk melindungi mereka dari sang (kuasa) jahat yang terus menerus membujuk mereka untuk menyesuaikan diri dengan dunia yang tidak mau tahu akan Yesus dan Bapa. Yakinlah bahwa Bapa yang kudus, tetap berada dalam kebenaran, dalam hubungan dengan Bapa sebagaimana dinayatakan oleh Yesus.

Saudara-saudari yang terkasih, kita sungguh bersyukur dan berterima kasih kepada Tuhan Yesus yang mendoakan kita sebagai murid-murid-Nya supaya kita tetap teguh beriman, bersatu dalam kasih Tuhan, dan menjadi kudus oleh karena rahmat-Nya dalam perziarahan di dunia ini.

Kita hendaknya tetap percaya pada Injil, yakni pengalaman akan Allah yang diberikan oleh Yesus, tetap terpelihara di antara umat di dunia ini, tentunya kita akan dapat meneruskan misi Yesus tanpa harus menjadi luntur, goyah dan murtad walau diterpa badai pencobaan hidup.

Maka jelas bagi kita, berdasarkan pengalaman iman jemaat perdana dan pengalaman umat kristiani dari waktu ke waktu hingga kini, Injil Kabar Gembira itu, yang tak lain firman Tuhan yang direfleksikan dan dihayati dalam hidup sehari-hari menjadi landasan hidup beriman kristiani yang kuat.

Dan semoga kita semua mencari dan menemukan serta melaksanakan kehendak Tuhan lewat firman-Nya dalam kehidupan ini. Biarlah Tuhan, lewat kuasa Roh Kudus-Nya membimbing dan memimpin hidup kita pada kekudusan dan keselamatan atas dasar firman-Nya itu.

 

DOA:

Ya Allah Bapa di surga, kami bersyukur dan berterima kasih, karena Putra-Mu Yesus Kristus telah mendoakan dan memohonkan kesatuan, kekudusan dan sukacita dalam iman. Curahkanlah Roh-Mu selalu atas kami, sehingga kami mampu bersaksi dan mewartakan bahwa Engkau sungguh telah mengutus Yesus Kristus, Sang Mesias, Sang Juruselamat kami tanpa rasa takut dan goyah iman kami, sebab Dialah yang akan membimbing dan menuntun kamipada keselamatan yang telah Engkau janjikan. Amin.

LEAVE A COMMENT

Your email address will not be published. Required fields are marked *