RENUNGAN MINGGU BIASA XII
Kita Berharga di Mata Allah
- Minggu, 21 Juni 2020
- Mat 10:26-33
- Oleh RmThomas Suratno SCJ
Allah memperhatikan secara khusus setiap orang di dalam hidup dan penderitaan-penderitaannya. Sebagai Bapa, Allah memelihara kita dengan penuh kelembutan.
Warta Injil yang kita dengar dan renungkan ini tentang ajaran Yesus mengenai kebahagiaan dalam setiap penderitaan. Ketahuilah bahwa seberat apa pun masalah yang dihadapi murid-murid Kristus, semuanya itu tidaklah melebihi apa yang sudah dihadapi Kristus sendiri. Seorang murid tidak akan lebih daripada gurunya.
Kita juga melihat perkataan Yesus ini dijadikan alasan mengapa mereka harus bersedia melakukan pekerjaan yang paling hina sekalipun, bahkan untuk saling membasuh kaki mereka. Di sini perkataan tersebut kiranya diberikan sebagai alasan mengapa mereka tidak boleh menyerah di dalam penderitaan yang paling berat sekalipun.
Mereka diingatkan akan perkataan ini merupakan sebuah ungkapan peribahasa, bahwa seorang hamba tidaklah lebih dari tuannya, karena itu, seorang hamba janganlah mengharapkan yang lebih baik daripada tuannya.
Allah di dalam pemeliharaan-Nya memperhatikan secara khusus setiap orang di dalam hidup dan penderitaan-penderitaannya. Allah sendiri mengajarkan hal ini kepada kita, dan ini sangat menghibur bagi umat manusia, terutama bagi semua orang baik yang di dalam iman dapat memanggil Allah ini sebagai Bapa mereka, yang memelihara mereka dengan penuh kelembutan.
Pertama,pemeliharaan ilahi yang secara umum itu meliputi seluruh makhluk hidup, bahkan yang paling kecil sekalipun seperti burung pipit. Begitu tidak berartinya hewan yang mungil ini sampai satu ekor saja tidak ada harganya. Harus ada dua ekor untuk bisa dijual seduit.
Namun demikian, burung-burung itu tidak luput dari pemeliharaan Tuhan. Walaupun mereka hanya merupakan bagian yang begitu kecil saja dari ciptaan-Nya, namun bahkan kematian mereka pun tidak luput dari perhatian pemeliharaan Allah. Apalagi tentunya kematian murid-murid-Nya! Lihatlah, burung-burung yang melayang tinggi di atas, jatuh juga ke bumi ketika mati. Kematian membawa yang paling tinggi kembali ke bumi.
Kedua,perhatian khusus yang diberikan Allah kepada murid-murid Kristus, terutama di dalam penderitaan-penderitaan mereka, rambut kepalamu pun terhitung semuanya.
Ini adalah suatu ungkapan peribahasa yang menunjukkan betapa Allah sangat memerhatikan dan memedulikan umat-Nya, bahkan hal-hal yang kecil dan yang paling sedikit diperhatikan sekalipun. Mengenai hal ini, tidak perlulah kita bertanya-tanya mengenai kebenarannya, sebaliknya kita terdorong untuk hidup dengan terus bergantung pada pemeliharaan Allah yang meliputi segala kejadian.
Pemeliharaan ilahi itu sama sekali tidak merendahkan kemuliaan yang tidak terbatas atau mengganggu ketenangan yang tidak terhingga dari Tuhan Allah yang mahakuasa dan kekal. Jika rambut manusia saja dihitung-Nya, apalagi kepala mereka, umat-Nya. Terlebih lagi Ia akan mengurusi hidup mereka, kesejahteraan mereka, dan jiwa mereka.
Ini menunjukkan bahwa Allah lebih memperhatikan mereka, umat-Nya, daripada mereka memperhatikan diri mereka sendiri. Orang biasanya cemas menghitung uang dan barang-barang mereka, namun tidak pernah mau dengan teliti menghitung rambutnya, yang rontok dan hilang, dan mereka tidak pernah merasa kehilangan rambut mereka itu. Tetapi Allah menghitung rambut umat-Nya, dan tidak sehelai pun dari rambut kepala mereka akan hilang. Mereka tidak akan dibiarkan disakiti sedikit pun, kecuali atas pertimbangan yang matang.
Mengapa demikian? Karena kita, manusia ciptaan-Nya,begitu berharga di mata Tuhan, siapapun dia! Maka marilah kita senantiasa bersyukur kepada Allah yang telah menciptakan dan memelihara hidup dan diri kita senantiasa sehingga kita boleh menikmati kebahagiaan karena kasih-Nya.
DOA:
Ya Tuhan Allah, terima kasih aku ucapkan kepada-Mu karena Engkau telah mencintai diriku dan memandang aku berharga di mata dan hati-Mu. Terpujilah Engkau kini dan sepanjang segala masa. Amin.
LEAVE A COMMENT